Akhir-akhir ini banyak perguruan
tinggi membuka klas internasional, yang dibedakan dari klas konvensional
lainnya. Sebutan internasional itu maksudnya adalah bahwa
perkuliahannya sehari-hari disampaikan dengan bahasa Inggris, sekalipun
dosen dan mahasiswanya di luar perkuliahan itu masih tetap berbahasa
Indonesia. Tujuannya adalah bagus, untuk meningkatkan mutu dan sekaligus
melatih mahasiswa berbahasa asing. Biasanya dengan sebutan
internasional itu, biaya pendidikannya juga beda, tentu lebih mahal.
Pada tahun-tahun terakhir
ini, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sudah mulai dijadikan tempat
tujuan belajar bagi orang-orang luar negeri.
Jumlahnya memang belum terlalu banyak, baru 57 orang, tetapi mereka itu
tercatat berasal lebih dari 10 negara. Di antaranya, dari Malaysia,
Singapura, Thailand, Madagaskar, Rusia, Bolgaria, Papua New Giniew, Sudan,
Palestine, Australia, dan Sirya.
Mungkin, kalau sebutan
internasional itu diukur dari banyaknya mahasiswa
asing dan begitu pula dosennya, maka UIN Maliki Malang sudah masuk
kategori perguruan tinggi internasional. Apalagi beberapa
fakultas, seperti fakultas tasbiyah dan fakultas syariáh untuk
beberapa kelas, ------atas permintaan mahasiswanya,
dalam perkuliahan, sudah menggunakan pengantar bahasa Inggris dan
atau Bahasa Arab. Demikian pula tugas-tugas akademik, mereka juga menggunakan
bahasa asing.
Selain di kedua fakultas tersebut,
sekalipun bahasa pengantarnya tidak selalu menggunakan bahasa
asing-----Arab dan Inggris, tetapi sudah mulai banyak mahasiswanya yang
menulis skripsi, ----sekalipun program S1, dengan menggunakan tiga
bahasa, yaitu bahasa Arab, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia. Pada
wisuda yang lalu, dari 550 an wisudawah, 34 di antaranya menulis skripsi dengan
tiga bahasa.
Para mahasiswa penulis skipsi tiga
bahasa tersebut tersebar secara merata di seluruh fakultas yang ada.
Yaitu, dari Fakultas Sainstek, fakultas ekonomi, fakultas psikologi,
fakultas tarbiyah, fakultas syariáh dan tentu juga dari fakultas humaniora dan
budaya. Fakultas yang disebutkan terakhir memang memiliki jurusan Bahasa Arab
dan Bahasa Inggris.
Sekalipun di kampus ini
bahasa asing mendapatkan penghargaan, dalam arti diajarkan kepada seluruh
mahasiswa, dan bahkan beberapa mahasiswa berminat menulis skripsinya
dengan bahasa asing ----Arab dan Inggris, tetapi mereka
tidak boleh meninggalkan Bahasa Indonesia. Mereka masih tetap
harus menulis skripsi dengan Bahasa Indonesia. Demikian pula mahasiswa asing,
yang berasal dari berbagai negara tersebut, harus belajar bahasa Indonesia
sampai bisa berkomunikasi dan menulis karya ilmiah juga dengan Bahasa
Indonesia.
Kebijakan ini diambil untuk menjaga
dan memelihara jati diri bangsa. Selain itu juga untuk menanamkan
kebanggaan dan sekaligus menginternasionalkan Bahasa Indonesia
lewat perguruan tinggi Islam ini. UIN Maliki Malang mengiinginkan agar
para mahasiswa asing yang datang dari berbagai negara tersebut mengenal
bahasa Indonesia dengan baik, dan akhirnya sepulang mereka akan
memperkenalkannya di negaranya masing-masing. Dengan demikian bahasa
Indonesia akan menjadi dikenal di banyak negara dan juga sebagai
ciri keunggulan.
Sekalipun jumlah mahasiswa
asingnya cukup banyak, ------lebih dari 10 negara, tetapi UIN Maliki
Malang tetap memposisikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa kebanggaan. Orang
asing diwajibkan mempelajarinya dan menggunakan sebagai bahasa sehari-hari,
termasuk dalam penulisan karya ilmiahnya. Lembaga pendidikan tinggi Islam ini
berkeinginan pada saatnya disebut sebagai perguruan tinggi
internasional, tetapi tetap menggunakan bahasa nasional, yaitu Bahasa
Indonesia. Dengan cara ini, diharapkan mahasiswa tetap menghargai dan
membanggakan bangsa dan bahasanya sendiri. Wallahu a’lam.
|